Kota-kota di Pulau Belitung

Pulau Belitung sebagai bagian dari keutuhan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang bertetangga dengan dengan Pulau Bangka. Semenjak tahun 1950 pulau Belitung masuk dalam Provinsi Sumatera Selatan dan pada bulan November tahun 2000 lalu, bersama-sama dengan Pulau Bangka, Pulau Belitung memisahkan diri dari Provinsi Sumatera Selatan dan membentuk provinsi yang ke 31 di Indonesia ini dengan nama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pemisah antara Pulau Bangka dan Pulau Belitung adalah Selat Gaspar. Baik Bangka dan Belitung merupakan pulau-pulau produsen timah terbesar di Indonesia.
Sebagai pulau berkategrori kecil (Belitung lebih kecil dari Bangka), tidak banyak kota yang berada di pulau Belitung ini. Disebut kota pun, kota-kota di Pulau Belitung adalah tipe kota kecil dan tentunya segala aktivitas tidak bisa disamakan seperti kota-kota besar Indonesia.
Sekedar pengetahuan bersama, berikut ini sedikit saya deskripsikan kota-kota utama yang ada di Pulau Belitung:
Merupakan kota utama atau kota terbesar di Pulau Belitung. Kota Tanjungpandan adalah pintu gerbang utama untuk menuju akses wisata yang tersebar di Pulau Belitung. Disebut akses utama karena di Kota Tanjungpandan memiliki Bandar Udara yang (saat ini) hanya satu-satunya di Pulau Belitung. Penerbangan dari Jakarta selama kurang lebih 50 menit akan membawa anda menuju Pulau Belitung sebagai “Negeri Laskar Pelangi”. Atraksi wisata utama di Kota Tanjungpandan terletak di Pantai Tanjungpendam. Dipantai ini sering diadakan perlombaan, kunjungan kenegaraan serta berbagai atraksi wisata lainnya. Terdapat cukup banyak benda peninggalan bersejarah seperti Benda Cagar Budaya yang letaknya tidak begitu jauh dari pusat kota, merupakan atraksi wisata lainnya selain wisata pantai.

 
Adalah kota terbesar kedua yang ada di Pulau Belitung. Manggar pernah menjadi pusat aktivitas pertambangan timah di Pulau Belitung yang dimulai sejak abad 19, yang dirintis oleh orang-orang Belanda. Dulunya di Kota Manggar ini pernah ada juga “Standard Resident” di area pantai berbukit disisi timur Kota Manggar. Area ini terkenal dengan nama Bukit Samak atau Samak Hill atau banyak juga masyarakat yang menyebutnya A1. Sekarang Standard Resident tersebut sudah tidak ada lagi sejak pertengahan tahun 1980an ketika PT. Timah Tbk mengakhiri eksploitasi penambangan timah di Kota Manggar setelah beroperasi selama lebih dari 100 tahun.
Menurut catatan J.C. Mollema, Standard Resident atau dikenal juga dengan nama Rumah Tuan Kongsi (1876) di Bukit Samak, dimana bangunan ini merupakan Simbol Foek (berarti keberuntungan) bagi pekerja tambang timah etinis Tionghoa. Faktanya, simbol ini terbukti. Lebih dari satu abad, Manggar merupakan gudang pasir timah yang menghasilkan keberuntungan.
Kota ini juga memiliki pantai wisata yang bernama Pantai Wisata Nyiur Melambai atau Pantai Lalang. Banyak sekali atraksi wisata yang sering dilaksanakan di Pantai wisata ini setiap tahunnya yang kesemuanya bertujuan menarik kunjungan wisatawan untuk datang ke Kota Manggar.
Perjalanan dari Kota Tanjungpandan ke Kota Manggar memakan waktu sekitar 1-2 jam, tergantung dari jenis kendaraan yang anda gunakan. Kita akan disambut dengan gerbang yang bertuliskan “Selamat Datang – Kota Wisata 1001 Warung Kopi” dan memang, sejak pemecahan Rekor Muri tahun 2009 silam, Kota Manggar dikenal dengan sebutan Kota Wisata 1001 Warung Kopi, karena budaya khas warung kopi dan minum kopinya!
Disamping kedua kota tersebut, Pulau Belitung masih memiliki kota lainnya yaitu Kota Kelapakampit dan Kota Gantung. Secara administratif, Pulau Belitung terbagi kedalam dua Kabupaten yaitu Kabupaten Belitung yang beribukota di Kota Tanjungpandan dan Kabupaten Belitung Timur yang beribukota di Kota Manggar, dimana kedua kota tersebut telah dijelaskan diatas.

Sumber : Link

Leave a Reply

Silahkan Tulis Komentar Anda, Sopan dan Berwibawa