Game Season Match

Sesuatu yang mengerikan telah terjadi di kerajaan sihir. Ratu Salju sangat marah tentang cermin akan rusak. Dia memutuskan untuk membuat musim dingin tinggal selamanya di tanah peri-. Sekarang, Anda adalah satu untuk menyimpan semua orang dan mengalahkan Ratu jahat. Pertandingan musim akan membiarkan Anda datang melalui 4 musim dari tahun satu per satu, sampai ke Castle Ratu Salju, mengumpulkan potongan-potongan cermin rusak dan menempatkan mereka bersama-sama.

Tiga putri musim semi zamrud, musim panas dan musim gugur mekar emas akan berbagi kebijaksanaan mereka dengan Anda, serta kupu-kupu kecil, yang akan memberitahu Anda nomor tingkat dan tugas utama Anda. Setiap indikator tingkat melambangkan waktu tertentu tahun. Jadi, matahari ceria, bunga mekar, semanggi harum dan kepingan salju yang indah akan berdiri untuk musim semi, musim gugur musim panas, dan musim dingin. Ada yang Anda inginkan 260 sangat indah 3D-grafis tingkat untuk menyelesaikan dan bonus ekstra 100 tingkat, tersedia atas koleksi semua piala. Musik mengagumkan dan efek kualitas suara akan mengambil napas Anda pergi di awal-up dan membuat pengalaman bermain game sepenuhnya terlupakan.


















Features:

  • Amazing graphic
  • Strained gameplay
  • 260 levels to beat!
  • 3D amazing special effects
  • Magic artifacts that make fast work!
  • Awesome music and sound effects

System requirements:

  • OS: Windows XP/Vista/7
  • CPU: 1.0 GHz
  • RAM: 256 MB
  • DirectX: 7.0
  • Hard Drive: 30 MB

Link Downlaod :



Selamat Bermain

Aplikasi Converter Video FLV Ke Mp3

Satu lagi Aplikasi converter Video Flv menjadi berbagai Media Player dengan berbagai Format  yaitu Xmedia Recode 2.1.2.5. Apllikasi ini Gratis (Free) dan sangat mempermudah kita dalam mengkonverter segala jenis Format player.  Silahkan Download Softwarenya dibawah ini :





Link Downlaod :



Selamat Mencoba

Cara Mengganti Password Email Di Yahoo

Terkadang kita sempat berfikir dan merasa bahwa password yang baru kita buat sedikit kurang aman. Kasus kali ini adalah merubah password email di yahoo.com. Langsung aja Ke TKP Dibawa ini :

1. Login ke email anda
2. Pada bagian atas halaman, klik tombol Dropdown disamping nama anda

3. Kemudian Pilih Account






4. Masukkan Kata Sandi (Password) anda dan Klik Sign in



5.
Klik Tulisan Ganti Kata Sandi Anda

 
6. Pada bagian :
    Ketik password sekarang (lama)
    Ketik password baru
    Ketik Ulang password baru
   


Klik Save

7. Selesai 

  Selamat Mencoba

Aplikasi Buku Telphone dengan Delphi 7.0

Aplikasi Xcell Buku Telp Ver.1.1

Tutorial Aplikasi Buku Telp Dengan Borland Delphi, penyimpanan Aplikasi ini Berbasiskan Database Acces 2003. Dengan menggunakan AdoConnection sebagai Media Penghubungnya, selain itu juga aplikasi ini menggunakan AdoQuery, AdoTable, Datasource, DBGrid, DBText, dll. Aplikasi Ini Bersifat sederhana dan masih banyak kekurangannya.

Note : Untuk Database accessnya Silahkan Copy Aja Dari Souce Programnya ya… :D

Aplikasi ini sebagai pembelajaran semata (Iseng-Iseng) Hehehehe ^_^, sebagai kemajuan IT Indonesia saran dan kritikan sangat membantu.. ^_^ .


Spesifikasi Program :

  • Ukuran program Kecil sangat ringan diGunakan.
  • Mudah dalam pencarian data,
  • Bersifat Portable  (tanpa perlu di instal).
  • Menginputan  menggunakan Spesifikasi Nomor.Operator
  • Tampilan mengunakan Image Full Color
  • Penginput Dengan Metode 2(dua) inputan: Operator dan Nomor
  • Database dengan menggunakan Database Access 2003


Aplikasi ini bersifat Free, silahkan Download Aplikasi Xcell Dibawah ini :

Link Download 

Source COde :Aplikasi Xcell Versi 1.1




Source Code : Database Access Xcell  



Link Tutorial



Download Tutorial Xcell.pdf




Download Tutorial Xcell.doc





Download Tutorial Database Xcell.doc
               



Tutorial Database Xcell.pdf


Selamat Mecoba
& Jangan Lupa Komentarnya

KELINGKING (Cerita Rakyat Belitung)

Belitung yang dulu dikenal dengan Billiton adalah nama sebuah pulau di Provinsi Bangka Belitung, Indonesia. Pulau yang terletak di bagian timur Sumatra ini terbagi menjadi dua kabupaten, yaitu Kabupaten Belitung dan Belitung Timur. Di pulau ini beredar sebuah cerita rakyat tentang sepasang suami-istri yang hendak membunuh anaknya. Berbagai cara telah mereka lakukan untuk membunuh anaknya, namun tidak pernah berhasil. Mengapa sepasang suami-istri itu hendak membunuh anaknya? Kisahnya dapat Anda simak dalam cerita Si Kelingking berikut ini.

* * *

Alkisah, di sebuah desa di Pulau Belitung, hiduplah sepasang suami-istri yang miskin. Walaupun hidup miskin, mereka tetap rukun dan bahagia. Namun, kebahagiaan itu terasa belum lengkap, karena mereka belum mempunyai anak. Untuk itu, setiap malam kedua orang suami-istri itu senantiasa berdoa kepada Tuhan agar dikaruniai seorang anak.

“Ya, Tuhan! Karuniakanlah kami seorang anak, walaupun sebesar kelingking!”

Rupanya doa mereka dikabulkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa. Tidak beberapa lama kemudian sang Istri hamil. Sepasang suami-istri itu sangat senang, karena tidak lama lagi akan mendapatkan seorang anak yang selama ini mereka dambakan.

Beberapa bulan kemudian, sang Istri pun melahirkan. Namun, mereka sangat terkejut ketika melihat bayi yang keluar dari rahim sang Istri hanya sebesar kelingking.

“Bang! Kenapa anak kita kecil sekali, Bang?” tanya sang Istri sedih.

Mendengar pertanyaan istrinya, sang Suami hanya diam. Ia seakan-akan tidak percaya apa yang sedang mereka alami. Akhirnya, sang Suami teringat dengan doa yang sering mereka ucapkan.

“Dik! Ingatkah doa kita selama ini? Bukankah kita selalu berdoa agar diberikan anak walaupun sebesar kelingking?” tanya sang Suami mengingatkan istrinya.

“Ooo, iya. Rupanya Tuhan mengabulkan doa kita sesuai dengan permintaan kita,” kata sang Istri.

Bayi itu pun mereka pelihara dengan sebaik-baiknya. Waktu terus berjalan hingga anak itu berusia enam tahun. Namun, badan anak itu tetap sebesar kelingking. Oleh karena itu, mereka memberinya nama Si Kelingking.

Mulanya, sepasang suami-istri itu sayang kepada Si Kelingking. Tetapi, ada suatu hal yang membuat mereka risau, yakni walaupun badannya kecil, Si Kelingking banyak sekali makannya. Sekali makan, ia dapat menghabiskan secanting[1] nasi, bahkan terkadang masih kurang. Setiap hari suami-istri itu selalu bingung, karena penghasilan yang mereka peroleh hanya cukup untuk dimakan oleh Si Kelingking sendiri. Oleh karena sudah tidak kuat lagi menghidupi Si Kelingking, kedua suami-istri itu bersepakat hendak menyingkirkannya dari kehidupan mereka.

“Bang! Bagaimana caranya kita menyingkirkan Si Kelingking?” tanya sang Istri bingung.

“Abang punya cara,” jawab sang Suami.

“Apa itu, Bang?” tanya sang Istri penasaran.

“Besok pagi, aku akan mengajaknya ke hutan,” jawab sang Suami.

“Ke hutan? Untuk apa, Bang?” tanya sang Istri tambah bingung.

“Aku akan membuangnya di tengah hutan,” jawab sang Suami.

Sang Istri pun setuju. Keesokan harinya, sang Ayah mengajak Si Kelingking ke hutan untuk mencari kayu. Setibanya di tengah hutan, sang Ayah segera menebang pohon besar.

“Kelingking! Kamu berdiri di situ saja! Ayah akan menebang pohon ini!” seru sang Ayah.

“Baik, Ayah!” jawab Si Kelingking menuruti perintah ayahnya.

Namun, tanpa disadari oleh Si Kelingking, ayahnya menebang pohon itu diarahkan kepadanya. Sang Ayah sengaja melakukan hal itu, agar pohon itu menimpanya. Beberapa saat kemudian, pohon besar itu pun roboh menimpa Si Kelingking. Melihat hal itu, sang Ayah bukannya sedih, melainkan gembira.

“Matilah kau kerdil! Ha... ha... ha...!” seru sang Ayah sambil tertawa terbahak-bahak, lalu mendekati pohon besar itu.

Setelah memastikan dan yakin anaknya mati, sang Ayah segera kembali ke rumahnya untuk menceritakan kejadian itu kepada istrinya. Mendengar cerita suaminya, sang Istri pun menjadi senang.

“Bang! Mulai hari ini, hidup kita akan jadi tenang,” kata sang Istri kepada suaminya.

Namun, menjelang siang hari, tiba-tiba terdengar suara teriakan dari luar rumah.

“Ayah...! Ayah....! Diletakkan di mana kayu ini?”

“Bang! Sepertinya itu suara Kelingking. Bukankah anak itu sudah mati?” tanya sang Istri heran.

“Ayo, kita keluar melihatnya!” seru sang Suami penasaran.

Kedua suami-istri sangat terkejut saat melihat Si Kelingking sedang memikul sebuah pohon besar di pundaknya.

“Ayah! Diletakkan di mana kayu ini?” tanya Si Kelingking.

“Letakkan di situ saja!” perintah ayahnya.

Setelah meletakkan kayu itu, Si Kelingking langsung masuk ke dalam rumah mencari makanan. Oleh karena merasa kelaparan usai memikul pohon besar, ia pun menghabiskan secanting nasi yang sudah dimasak ibunya. Sementara ayah dan ibunya hanya duduk bengong melihat anaknya, dan tidak tahu apa yang harus mereka perbuat.

Sejak Si Kelingking kembali ke rumah, kehidupan mereka semakin susah. Semakin hari Si Kelingking semakin banyak makannya. Tidak cukup jika hanya makan secanting nasi. Melihat keadaan itu, sepasang suami-istri itu kembali berunding untuk mencari cara menyingkirkan Si Kelingking dari kehidupan mereka.

“Bang! Apa lagi yang harus kita lakukan?” tanya sang Istri bingung.

“Besok Abang akan mengajaknya pergi ke gunung untuk mengambil batu,” jawab sang Suami sambil tersenyum.

“Tenang, Dik! Recanaku ini pasti akan berhasil,” tambah sang Suami dengan penuh keyakinan.

Keesokan harinya, sang Ayah mengajak Si Kelingking ke gunung untuk mengambil batu. Sesampainya di kaki gunung, sang ayah berhenti.

“Kelingking! Ayah akan naik ke atas gunung hendak mendongkel batu-batu itu. Kamu tunggu di sini saja sambil menghadang dan mengumpulkan batu-batu itu,” perintah sang Ayah.

“Baik, Ayah!” jawab Si Kelingking.

Setelah itu, sang Ayah mendaki gunung itu sambil membawa sebatang kayu untuk digunakan mendongkel batu. Pada awalnya, ia hanya mendongkel batu-batu kecil, lalu batu yang agak besar, dan kemudian batu yang lebih besar lagi. Pada saat mendongkel batu besar itu, ia sengaja mengarahkannya kepada Si Kelingking. Batu itu pun menindih Si Kelingking. Melihat hal itu, sang Ayah segera turun dari gunung dan menghampiri Si Kelingking yang tertindih batu.

Kelingking! Kelingking! Kelingking!” seru sang Ayah memanggil anaknya.

Beberapa kali ia memanggil anaknya, namun tidak mendapat jawaban. Ia yakin bahwa Si Kelingking telah mati. Dengan perasaan gembira, ia pun segera kembali ke rumah dan menceritakan kejadian itu kepada istrinya. Namun, sang Istri tidak langsung percaya dengan cerita itu.

“Apakah Abang yakin jika anak itu benar-benar sudah mati?” tanya sang Istri dengan perasaan ragu-ragu.

“Iya, Dik! Abang berhasil menindihnya dengan batu besar,” jawab sang Suami.

“Ya, syukurlah kalau begitu. Hidup kita akan benar-benar jadi tenang kembali,” kata sang Istri dengan perasaan lega.

Namun, ketika menjelang sore, tanpa mereka duga sebelumnya, tiba-tiba terdengar lagi suara dari luar rumah.

“Ayah...! Ayah...! Diletakkan di mana batu ini?” tanya suara itu.

“Letakkan di situ!” jawab Ayah Si Kelingking tanpa sadar.

Suami-istri itu tersentak kaget saat keluar dari rumah. Mereka melihat Si Kelingking sedang meletakkan sebuah batu besar. Setelah itu, seperti biasanya, Si Kelingking langsung masuk ke rumah untuk mencari makanan, karena kelaparan.

Akhirnya, kedua orang suami-istri itu merasa kasihan kepada anak mereka, Si Kelingking. Mereka pun menyadari bahwa walau bagaimana pun Si Kelingking lahir karena permintaan mereka sendiri. Sejak saat itu, mereka tidak pernah lagi berniat untuk membunuhnya. Mereka telah menerima kembali Si Kelingking sebagai anggota keluarga. Sementara Si Kelingking yang memiliki kekuatan lebih dari orang-orang biasa semakin rajin membantu ayahnya bekerja. Bahkan, semua pekerjaan yang berat-berat dia yang melakukannya, sehingga pekerjaan ayahnya menjadi lebih ringan dan kebutuhan hidup mereka dapat terpenuhi.

* * *

Demikian cerita Si Kelingking dari Provinsi Bangka-Belitung, Indonesia. Cerita di atas termasuk ke dalam kategori dongeng yang mengandung pesan-pesan moral. Setidaknya ada dua pesan moral yang dapat dipetik dari cerita di atas, yaitu: pertama, menjauhi sifat suka memandang rendah orang lain. Sifat ini digambarkan oleh perilaku ayah dan ibu Si Kelingking. Mereka hanya melihat bentuk fisik dan kerakusan anak mereka, sehingga mereka berniat membuangnya. Namun, di luar dugaan mereka bahwa meskipun badannya kecil, ternyata Si Kelingking memiliki kekuatan yang luar biasa yang tidak dimiliki oleh orang lain. Menyadari hal itu, mereka pun menjadi sayang kepada Si Kelingking. Dari sini dapat dipetik sebuah pelajaran bahwa jika membenci seseorang janganlah berlebihan, karena bisa jadi rasa benci itu berubah menjadi rasa sayang.

Kedua, ajal manusia ada di tangan Tuhan. Hal ini dapat dilihat pada cerita di atas bahwa walaupun ayah dan ibu Si Kelingking beberapa kali mencoba ingin membunuhnya, namun tidak pernah berhasil. Dari sini dapat dipetik sebuah pelajaran bahwa hidup dan mati seseorang hanya Tuhan yang menentukan. Bagaimana pun kerasnya usaha seseorang untuk menghilangkan nyawa orang lain, jika Tuhan belum menghendaki, maka seseorang tidak akan mati.

Sumber : http://melayuonline.com
Isi cerita diadaptasi dari Salim Y.A. H. dan H. Suwardi. 1996. Cerita Rakyat Dari Belitung. Jakarta: Grasindo.

Selamat Membaca.....Selamat Membaca.....Selamat Membaca

Cerita Rakyat Belitung : Putri Pinang Gading

Membalong yang dulu dikenal dengan Belantu adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung (Babel), Indonesia. Konon, di daerah ini pernah hidup sepasang suami-istri yang bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan. Pada suatu hari, sang suami baru selesai menangkap ikan di tepi laut. Namun, dalam perjalanan pulang ke rumahnya, ia menemukan sebatang bambu yang sangat aneh. Bambu itu dapat bergerak sendiri dan selalu menghalang-halangi jalannya. Bagaimana bambu itu dapat bergerak sendiri? Lalu, apa yang akan dilakukan Pak Inda terhadap bambu itu? Kisahnya dapat Anda ikuti dalam cerita Putri Pinang Gading berikut ini.
* * *
Alkisah, di sebuah Kubok yang bernama Kelekak Nangak yang terdapat di Kecamatan Membalong, hiduplah sepasang suami-istri yang miskin dan tidak mempunyai anak. Sang Suami bernama Pak Inda, sedangkan sang Istri bernama Bu Tumina. Mereka tinggal di sebuah rumah kecil yang beratap nangak[dan berlantai kayu gelegar berlapik tuntong. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, mereka menanam padi di ladang dan menangkap ikan dengan cara memasang sero di tepi laut. Ketika air surut, ikan-ikan akan terperangkap dalam sero itu.
Pada suatu hari, musim panen padi bertepatan dengan waktu air laut surut. Pak Inda betare (berpamitan) kepada istrinya untuk melihat sero yang dipasang di tepi laut.
“Dik! Hari ini Abang akan pergi memeriksa sero di tepi laut. Bagaimana kalau Adik sendiri saja yang berangkat ke ladang memanen padi?” tanya sang Suami.
“Baik, Bang! Kebetulan juga hari ini kita tidak mempunyai lauk untuk makan siang,” jawab sang Istri.
Dengan membawa ambong, berangkatlah Pak Inda ke laut. Ketika akan mendekati seronya, tiba-tiba ia tersandung sepotong bambu. Ia pun mengambil bambu itu dan melemparkannya ke laut, agar hanyut terbawa oleh air laut yang sedang surut. Namun, ketika akan menangkap ikan di seronya, ia tersandung lagi dengan sepotong bambu.
“Kenapa banyak sekali bambu yang hanyut di tempat ini?” gumam Pak Inda sambil mengamati bambu itu.
“Aneh! Sepertinya bambu ini yang sudah aku lemparkan tadi,” gumam Pak Inda heran.
Oleh karena sudah tidak sabar ingin melihat seronya, Pak Inda segera membuang kembali bambu itu agak jauh ke tengah laut agar tidak menghalanginya lagi. Setelah itu, ia pun menangkap ikan di dalam seronya. Pak Inda sangat gembira, karena mendapatkan banyak ikan. Sebagian ikan tersebut ia masukkan ke dalam ambongnya, dan sebagian pula diikat dengan tali rotan, karena ambongnya tidak dapat menampung semua ikan tersebut. Setelah itu, ia pun bergegas pulang ke rumahnya.
Namun, pada saat akan meninggalkan pantai, tiba-tiba ia kembali tersandung pada sepotong bambu. Ia pun mengambil bambu itu lalu mengamatinya secara seksama.
“Wah, tidak salah lagi, ini bambu yang aku buang ke laut tadi. Tapi, kenapa bambu ini bisa sampai ke sini, padahal air laut sedang surut?” tanya Pak Inda dalam hati.
“Benar-benar aneh! Bambu ini dapat melawan arus air laut. Ini bukanlah bambu sembarangan,” tambahnya sambil mengamati bambu itu.
Setelah beberapa saat berpikir, Pak Inda mengambil bambu itu dan menggunakannya sebagai pemikul ikan. Sesampainya di rumah, Pak Inda menceritakan peristiwa yang dialami kepada istrinya. Oleh istrinya, bambu itu digunakan sebagai penindih jemuran padi agar tidak diterbangkan angin.
Pada suatu hari, saat sedang duduk bersantai di rumah, Pak Inda dan istrinya dikejutkan oleh suara letusan yang sangat keras. Keduanya pun segera menuju ke sumber suara letusan itu. Rupanya, sumber letusan itu berasal dari sepotong bambu yang digunakan oleh sang Istri menindih jemuran padi yang berada di depan rumah mereka. Alangkah terkejutnya mereka saat melihat seorang bayi perempuan disertai dengan pancaran cahaya yang menyilaukan keluar dari bambu itu.
“Bang, lihat itu! Ada seorang bayi perempuan yang tergeletak di tanah,” seru sang Istri.
“Bayi itu menangis! Cepat tolong dia, Dik!” seru Pak Inda kepada istrinya.
Tanpa berpikir panjang, Bu Tumina segera mengambil dan memandikan bayi itu. Setelah bersih, ia menggendong bayi itu sambil bernyanyi:
Anakku sayang, anak kandungku.
Anak kandung sibiran tulang,
Obah jerih... pelerai demam.
Bu Tumina terus bernyanyi hingga si bayi tidak menangis lagi dan tertidur. Kedua suami-istri itu sangat senang, karena telah mendapatkan seorang anak yang sudah lama mereka dambakan. Mereka pun merawat dan membesarkan bayi itu dengan penuh kasih sayang seperti anak kandung mereka sendiri. Mereka memberinya nama Putri Pinang Gading.
Waktu berjalan begitu cepat, Putri Pinang Gading sudah berumur lima belas tahun tahun. Setiap hari ia pergi berburu binatang di hutan yang ada di sekitar rumahnya. Banyak sudah binatang buruan yang pernah dipanahnya, karena memang sejak kecil ia sangat suka bermain panahan dan sering dilatih oleh ayahnya cara memanah yang baik. Semenjak kehadiran Putri Pinang Gading, rezeki Pak Inda selalu bertambah, sehingga kehidupan mereka pun semakin sejahtera.
Pada suatu hari, terdengar kabar bahwa di Kampung Kelekak Remban terjadi bencana yang ditimbulkan oleh serangan burung yang besar. Oleh masyarakat Kelekak Remban, burung itu disebut Burung Gerude yang tinggal di sebelah timur daerah Ranau. Burung Gerude itu sangat ganas dan buas. Ia mengobrak-abrik permukiman penduduk Kelekak Remban, dan bahkan telah menelan seorang warga. Seluruh penduduk Kelekak Remban jadi panik. Untuk berlindung dari serangan Burung Gerude, para warga membuat remban. Tidak seorang pun warga yang berani keluar rumah.
Peristiwa yang mengerikan itu terdengar oleh Putri Pinang Gading yang kini sudah berusia 21 tahun. Ia bertekad hendak pergi ke Kampung Kelekak Remban untuk menolong warga yang sedang dilanda ketakutan.
“Ayah, Ibu! Izinkanlah Putri pergi untuk mengusir binatang buas itu!” pinta Putri Pinang Gading.
“Apakah kamu sanggup mengalahkan burung besar itu, Nak?” tanya Pak Inda khawatir terhadap putrinya.
“Ayah tidak perlu khawatir. Putri akan membinasakan burung itu dengan panahku yang beracun ini,” jawab Putri Pinang Gading dengan penuh keyakinan.
“Baiklah, kalau begitu! Tapi, kamu harus lebih berhati-hati, Nak! Kami takut kehilanganmu,” ujar Pak Inda.
“Benar, Nak! Kamu adalah putri kami satu-satunya,” sahut Bu Tumina.
“Baik, Ayah, Ibu! Putri akan jaga diri,” kata Putri Pinang Gading seraya berpamitan kepada ayah dan ibunya.
Setelah menyiapkan beberapa anak panah yang sudah dibubuhi racun, Putri Pinang Gading berangkat menuju Kampung Kelekak Remban. Sesampainya di sana, kampung itu tampak sepi. Semua warga sedang bersembunyi di dalam rumah mereka. Putri Pinang Gading juga tidak melihat Burung Gerude itu.
“Ke mana Burung Gerude itu? Aku sudah tidak sabar lagi ingin membinasakannya,” gumam Putri Pinang Gading yang sudah siap dengan anak panah di tangannya.
Baru saja selesai bergumam, tiba-tiba ia mendengar suara burung yang sangat keras. Suara itu tidak lain adalah suara Burung Gerude. Burung itu terbang ke sana ke mari di atas rumah-rumah penduduk sedang mencari mangsa. Sesekali ia mengobrak-abrik rumah penduduk. Namun, burung itu tidak menyadari jika Putri Pinang Gading sedang memperhatikan gelagaknya dari balik sebuah pohon besar.
Putri Pinang Gading yang sudah siap dengan anak panah di tangannya tinggal menunggu saat yang tepat untuk meluncurkan anak panahnya. Pada saat Burung Gerude itu lengah, dengan cepat ia melepaskan anak panahnya. Anak panah itu meluncur ke arah Burung Gerude itu dan tepat mengenai dadanya. Burung Gerude itu pun jatuh ke bumi dan tewas seketika.
Para warga yang menyaksikan peristiwa itu melalui cela-cela rumah, keluar dari rumah mereka dan segera mengerumuni Burung Gerude yang sudah mati itu. Mereka sangat kagum melihat keberanian Putri Pinang Gading. Akhirnya, kampung itu terbebas dari ancaman bahaya serangan Burung Gerude. Untuk merayakan keberhasilan itu, para warga mengadakan pesta besar-besaran dengan mengundang Putri Pinang Gading.
Konon, tempat jatuhnya Burung Geruda itu berubah menjadi tujuh buah anak sungai. Sementera anak panah Putri Pinang Gading yang mengenai dada Burung Gerude itu tumbuh menjadi serumpun bambu. Suatu hari, ada seorang nelayan memotong bambu itu untuk dijadikan joran pancing. Pada saat memotong sebatang pohon bambu itu, tiba-tiba tangan nelayan itu tersayat dan langsung meninggal karena bambu itu masih beracun. Oleh masyarakat setempat, bambu itu disebut dengan bulo berantu (bambu beracun). Kemudian kampung itu mereka beri nama Belantu, dari kata buloantu. Namun, dalam perkembangannya, nama Belantu berubah menjadi Membalong yang kini menjadi nama kecamatan di Pulau Belitung.
* * *
Demikian cerita Putri Pinang Gading dari daerah Bangka-Belitung (Babel), Indonesia. Cerita di atas termasuk ke dalam cerita legenda yang mengandung pesan-pesan moral yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Setidaknya ada dua pesan moral yang dapat dipetik dari cerita di atas, yaitu keutamaan sifat pemberani dan pandai menghargai sesuatu.
Pertama, keutamaan sifat pemberani. Sifat pemberani yang dimaksud di sini adalah berani karena benar, berani pada kebaikan dan berani menegakkan keadilan. Sifat pemberani ini tercermin pada perilaku Putri Pinang Gading yang berhasil membinasakan Burung Gerude yang besar dan ganas itu, walaupun ia hanya seorang perempuan. Dari sini dapat diambil sebuah pelajaran bahwa hendaknya orang tua membekali anak-anaknya dengan berbagai keterampilan sejak masih kecil.
Kedua, sifat pandai menghargai sesuatu. Sifat ini tercermin pada perilaku Pak Inda. Pada mulanya, ia menganggap bahwa sepotong bambu itu tidak bermanfaat baginya. Namun, setelah berpikir, ia pun menyadari ternyata bambu itu berguna untuk dijadikan sebagai pemikul. Bahkan, suatu hal yang tidak pernah diduga sebelumnya oleh Pak Inda, ternyata bambu itu menjelma menjadi seorang bayi perempuan. Ia dan istrinya pun menjadi senang karena telah mendapatkan seorang anak yang sudah lama mereka dambakan.

Pesan Cerita :
Dari sini dapat diambil sebuah pelajaran bahwa jika kita mendapatkan sesuatu benda, hendaknya tidak melihat dari segi fisiknya saja, tetapi memikirkan manfaat yang dapat diambil dari benda tersebut.

Selamat Membaca.....Selamat Membaca.....Selamat Membaca

Asal Usul Pulau Belitung

ALKISAH, pada zaman dahulu, di Pulau Bali memerintahlah seorang raja yang adil dan bijaksana. Karena bijaksana dan adilnya, sang Raja sangat disegani dan disayangi rakyatnya. Dikisahkan sang Raja ini mempunyai seorang putri yang cantik jelita. Kecantikannya terkenal hingga ke berbagai pelosok. Hingga setelah menginjak dewasa, banyak pemuda daerah lain hendak melamarnya untuk dijadikan istri.

Suatu hari di antara para pemuda yang datang melamar itu terdapatlah seorang putra mahkota. Namun apa hendak dikata, lamaran itu ditolak putri sang Putri, sehingga Baginda merasa heran. Begitulah yang terjadi hingga lamaran tujuh putra mahkota kerajaan lain selalu ditolak sang putri.

“Mengapa putriku selalu menolak setiap lamaran yang datang?” begitu tanya baginda dalam hati. Baginda raja merasa heran dengan kelakuan putrinya itu. Ia juga malu kepada raja-raja sekitarnya serta khawatir kalau-kalau ada sesuatu yang disembunyikan putrinya.

Karena penolakan tersebut selalu terjadi berulang-ulang, baginda pun bermusyawarah dengan permaisuri. Mencari tahu apa yang membuat sang putri menolak setiap lamaran pemuda yang ingin menjadikannya sebagai istri. Akhirnya, sepakatlah mereka berdua untuk memanggil sang putri dan menanyakan langsung kepadanya.

Pada satu saat permasisuri pun memiliki kesempatan yang tepat untuk memanggil putrinya dan menanyakan latar belakang tingkah lakunya. “Anakku yang cantik, mengapa selama ini ananda selalu menolak lamaran yang datang?” tanya sang permaisuri.

Ditanya demikian sang putri sempat terdiam sesaat. Akhirnya dengan berat hati, sedih bercampur malu sang putri pun menerangkan sikapnya. ”Bukanlah ananda tidak mau menerima lamaran itu. Tapi, merasa malu dengan penyakit yang sedang ananda derita ini,” jawab sang Putri. “Penyakit apakah yang sedang Ananda derita?” tanya sang Permaisuri lagi.

Ditanya demikian sang putri kembali terdiam. Dia tak berani menatap ibunya. Sang Permaisuri pun segera mendekati sang Putri dan memeluk putri kesayangannya itu. Dalam pelukan permaisuri, sambil terisak, sang Putri pun menceritakan ihwal penyakit yang sedang ia derita. Ia menderita penyakit kelamin.

Mendengar jawaban itu, permaisuri pun mengerti dan merasa sedih dengan nasib putrinya itu dan menyampaikannya kepada baginda. Mendengar berita itu baginda sangat bingung. Ia tak tahu harus berbuat apa. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk membuat sayembara. Dipanggilnya hulubalang istana.

“Hai hulubalang, buatlah sebuah pengumuman ke seluruh negeri ini. Barang siapa dapat menyembuhkan sang putri, sebagai hadiah akan dinikahkan dengan putriku,” perintah baginda.

Disebarkanlah pengumuman itu ke seluruh negeri. Banyak orang yang datang untuk mencoba menyembuhkan sang putri. Namun, setelah berbagai ikhtiar dilakukan, tak satu pun yang berhasil. Putuslah harapan baginda terhadap kesembuhan putrinya. Karena tak berhasil, baginda pun memilih menempuh jalan lain. Mengasingkan sang putri ke sebuah semenanjung, di sebelah utara Pulau Bali.

Setelah segala sesuatu disiapkan, diantar baginda dan permaisuri beserta pembantu-pembantu istana yang telah ditentukan, sang putri berangkat ke tempat pengasingannya. Sesampai di tempat yang dituju, di tengah hutan, sang putri ditinggal sendiri. Kemudian, setelah memohon kepada dewata bagi perlindungan anaknya, dengan sedih baginda pun meninggalkan tempat tersebut.

Sebetulnya di hutan itu sang putri tak sendiri. Ia ditemani seekor anjing, bernama Tumang. Sesekali waktu datang beberapa orang pembantu istana datang melihat keadaannya sambil membawakan segala keperluan hidup.

Suatu hari, ketika sang putri sedang buang air kecil, dilihat oleh Tumang, anjing peliharaannya itu. Lalu, Tumang pun menjilati air kencing sang putri, juga sisa-sisa air kencing yang melekat di kemaluan sang putri. Sang putri pun membiarkannya. Kejadian seperti itu berlangsung hampir setiap kali sang putri kencing dan cukup lama. Satu keanehan terjadi. Penyakit yang diderita sang putri berangsur sembuh.

Sudah menjadi hukum alam bahwa, manusia adalah makhluk yang lemah. Begitu juga dengan sang putri. Sebagai seorang gadis remaja, ia juga mendambakan kehangatan kasih mesra seorang kekasih. Karena tanpa pengawasan, ditambah lagi asmara yang sedang menggelora, maka perbuatan dengan anjingnya itu berubah sebagai pelampiasan nafsunya yang sedang menggelora. Hari berganti pekan, pekan berganti bulan, kebiasaan sang putri berujung menjadi hubungan kelamin antara kedua makhluk berlainan jenis dan keturunan itu, hingga akhirnya sang putri pun mengandung.

Ketika rombongan dari istana datang meninjau, kelihatanlah bahwa keadaan putri telah berubah dari biasanya. Melihat keadaan itu, pemimpin rombongan menanyakan kejadian sebenarnya yang dialami sang putri. Setelah didesak, sang putri pun berterus terang dan menceritakan apa yang telah dilakukannya dengan si Tumang.

Begitu kembali ke istana, kabar buruk itu pun langsung disampaikan pemimpin rombongan kepada baginda dan permaisuri. Begitu mendengar kabar tersebut, bukan main murkanya baginda. Ingin rasanya ia segera menyudahi putrinya itu.

Setelah beberapa hari berfikir, baginda mendapat cara untuk menyelesaikan persoalan yang menimpa putrinya tersebut. Pada suatu malam, baginda mensucikan diri dan memohon kepada dewata agar putrinya dihukum dengan jalan menghancurkan tempat yang dihuni putrinya berhubung tempat tersebut telah menjadi kotor, sehingga akan mencemarkan nama baik baginda.

Dengan kehendak dewata, beberapa hari kemudian turun hujan sangat deras disertai angin ribut yang sangat besar. Sekejap kemudian putuslah bagian semenanjung utara Pulau Bali yang ditempati sang putri diasingkan, lalu hanyut terapung-apung dibawa gelombang ke utara.

***

ADALAH Datu’ Malim Angin dan Datu’ Langgar Tuban, yang sedang memancing ikan menggunakan perahu sampan. Tengah asyik memancing, mereka berdua dikejutkan pemandangan aneh. Tak jauh dari tempat mereka memancing nampak sebuah pulau hanyut melintas terbawa arus laut.

Dalam keheranan, Datu’ Malim Angin segera mengayuh sampannya dan mengejar pulau hanyut tersebut. Begitu berhasil mencapai salah satu bagian pulau tersebut, Datu’ Malim Angin segera naik ke daratan dan mengikatkan tali sauh pada potongan sebatang pohon (konon kabarnya pohon mali berduri, red.). Setelah mengikatkan tali sauh di potongan pohon tersebut, Datu’ Malim Angin segera menancapkannya pada sebuah gunung dan melemparkan jangkarnya ke laut. Seketika pulau hanyut itu pun berhenti. Namun, karena baru terikat pada satu tiang, pulau itu terus berputar.

Melihat pulau tersebut masih terus berputar-putar, Datu’ Malim Angin pun berlari ke arah berlawan dari kayu pertama tadi. Pada sebuah gunung Datu’ Malim Angin berhenti dan mematahkan sebatang pohon baru’ (pohon waru, red.), lalu menancapkannya pada puncak gunung dimana ia tadi berhenti. Setelah itu barulah pulau hanyut tersebut berhenti berputar.

Secara turun temurun cerita pulau Bali yang Terpotong ini berkembang secara lisan di masyarakat. Lama kelamaan penyebutannya berubah menjadi Belitong.

Konon, gunung tempat pertama Datu’ Malim Angin menambatkan tali sauhnya dikenal dengan Gunung Baginde, terletak di Kampung Padang Kandis, Membalong. Gunung ini, oleh mereka yang percaya, dikenal sebagai pancang Selatan Pulau Belitung. Dan, juga menurut mereka yang percaya, sampai sekarang Datu’ Malim Angin masih ‘mendiami’ / menguasai gunung tersebut. Sedang gunung kedua, adalah Gunung Burung Mandi.

Sumber : Blog Cerita 


Selamat Membaca.....Selamat Membaca.....Selamat Membaca

Cerita Rakyat Jawa Timur

ASAL USUL SURABAYA

Dahulu, di lautan luas sering terjadi perkelahian antara ikan hiu Sura dengan Buaya. Mereka berkelahi hanya karena berebut mangsa. Keduanya sama-sama kuat, sama-sama tangkas, sama-sama cerdik, sama-sama ganas, dan sama-sama rakus. Sudah berkali-kali mereka berkelahi belum pernah ada yang menang atau pun yang kalah. Akhimya mereka mengadakan kesepakatan.
“Aku bosan terus-menerus berkelahi, Buaya,” kata ikan Sura.
“Aku juga, Sura. Apa yang harus kita lakukan agar kita tidak lagi berkelahi?” tanya Buaya.
Ikan Hiu Sura yang sudah memiliki rertcana untuk menghentikan perkelahiannya dengan Buaya segera menerangkan.
“Untuk mencegah perkelahian di antara kita, sebaiknya kita membagi daerah kekuasaan menjadi dua. Aku berkuasa sepenuhnyadi dalam air dan harus mencari mangsa di dalam air, sedangkan kamu berkuasa di daratan dan mangsamu harus yang berada di daratan. Sebagai batas antara daratan dan air, kita tentukan batasnya, yaitu tempat yang dicapai oleh air laut pada waktu pasang surut!”
“Baik aku setujui gagasanmu itu!” kata Buaya.
Dengan adanya pembagian wilayah kekuasaan, maka tidak ada perkelahian lagi antara Sura dan Buaya. Keduanya telah sepakat untuk menghormati wilayah masing-masing.
Tetapi pada suatu hari, Ikan Hiu Sura mencari mangsa di sungai. Hal ini dilakukan dengan sembunyi-sembunyi agar Buaya tidak mengetahui. Mula-mula hal ini memarig tidak ketahuan. Tetapi pada suatu hari Buaya memergoki perbuatan Ikan Hiu Sura ini. Tentu saja Buaya sangat marah melihat Ikan Hiu Sura melanggar janjinya.
“Hai Sura, mengapa kamu melanggar peraturan yang telah kita sepakati berdua? Mengapa kamu berani memasuki sungai yang merupakan wilayah kekuasaanku?” tanya Buaya.
Ikan Hiu Sura yang tak merasa bersalah tenang-tenang saja. “Aku melanggar kesepakatan? Bukankah sungai ini berair.
Bukankah aku sudah bilang bahwa aku adalah penguasa di air? Nah, sungai ini ‘kan ada airnya, jadi juga termasuk daerah kekuasaanku,” kata Ikan Hiu Sura.
“Apa? Sungai itu ‘kari tempatnya di darat, sedangkan daerah kekuasaanmu ada di laut, berarti sungai itu adalah daerah kekuasaanku!” Buaya ngotot.
“Tidak bisa. Aku “kan tidak pernah bilang kalau di air hanya air laut, tetapi juga air sungai,” jawab Ikan Hiu Sura.
“Kau sengaja mencari gara-gara, Sura?”
“Tidak! Kukira alasanku cukup kuat dan aku memang di pihak yang benar!” kata Sura.
“Kau sengaja mengakaliku. Aku tidak sebodoh yang kau kira!” kata Buaya mulai marah.
“Aku tak peduli kau bodoh atau pintar, yang penting air sungai dan air laut adalah kekuasaanku!” Sura tetap tak mau kalah.



“Kalau begitu kamu memang bermaksud membohongiku ? Dengan demikian perjanjian kita batal! Siapa yang memiliki kekuatan yang paling hebat, dialah yang akan menjadi penguasa tunggal!” kata Buaya.
“Berkelahi lagi, siapa takuuut!” tantang Sura dengan pongahnya.
Pertarungan sengit antara Ikan Hiu Sura dan Buaya terjadi lagi. Pertarungan kali ini semakin seru dan dahsyat. Saling menerjang dan menerkam, saling menggigit dan memukul. Dalam waktu sekejap, air di sekitarnya menjadi merah oleh darah yang keluar dari luka-luka kedua binatang itu. Mereka terus bertarung mati-matian tanpa istirahat sama sekali.
Dalam pertarungan dahsyat ini, Buaya mendapat gigitan Ikan Hiu Sura di pangkal ekornya sebelah kanan. Selanjutnya, ekornya itu terpaksa selalu membelok ke kiri. Sementara ikan Sura juga tergigit ekornya hingga hampir putus lalu ikan Sura kembali ke lautan. Buaya puas telah dapat mempertahankan daerahnya.
Pertarungan antara Ikan Hiu yang bernama Sura dengan Buaya ini sangat berkesan di hati masyarakat Surabaya. Oleh karena itu, nama Surabaya selalu dikait-kaitkan dengan peristiwa ini. Dari peristiwa inilah kemudian dibuat lambang Kota Madya Surabaya yaitu gambar ikan sura dan buaya.
Namun ada juga yang berpendapat Surabaya berasal dari Kata Sura dan Baya. Sura berarti Jaya atau selamat Baya berarti bahaya, jadi Surabaya berarti selamat menghadapi bahaya. Bahaya yang dimaksud adalah serangah tentara Tar-tar yang hendak menghukum Raja Jawa.Seharusnya yang dihukum adalah Kertanegara, karena Kertanegara sudah tewas terbunuh, maka Jayakatwang yang diserbu oleh tentara Tar-tar. Setelah mengalahkan Jayakatwang orang-orang Tar-Tar merampas harta benda dan puluhan gadis-gadis cantik untuk dibawa ke Tiongkok. Raden Wijaya tidak terima diperlakukan sepereti ini. Dengan siasat yang jitu, Raden Wijaya menyerang tentara Tar-Tar di pelabuhan Ujung Galuh hingga mereka menyingkir kembali ke Tiongkok.
Selanjutnya, dari hari peristiwa kemenangan Raden Wijaya inilah ditetapkan sebagai hari jadi Kota Surabaya.
Surabaya sepertinya sudah ditakdirkan untuk terus bergolak. Tanggal 10 Nopmber 1945 adalah bukti jati diri warga Surabaya yaitu berani menghadapi bahaya serangan Inggris dan Belanda.
Di jaman sekarang, pertarungan memperebutkan wilayah air dan darat terus berlanjut. Di kala musim penghujan tiba kadangkala banjir menguasai kota Surabaya. Di musim kemarau kadangkala tenpat-tempat genangan air menjadi daratan kering. Itulah Surabaya.

Tokoh  dalam Cerita :
  • 1.    Buaya (Buaya)
  • 2.    Sura (ikan Hiu)
Jenis Cerita : Kontiniti Masa Lampau Murni

Sumber : Blog




Selamat Membaca.....Selamat Membaca.....Selamat Membaca

SimCity 4: Deluxe Edition Hints & Cheats


SimCity 4: Deluxe Edition Cheat Codes

Codes

Like the cheats in Simcity 4, press Ctrl and X to bring up the cheat menu. Type in the cheats below and press Enter

Cheat Effect
you don't deserve it Unlocks every item in the game.
weaknesspays Adds $1,000 to your main amount.
whererufrom [name] Change City Name. Enter cityname where [name] is.
hellomynameis [name] Change mayor's name. Enter Mayor Name where [name] is.
fps Displays Frame Rate
gol Green Tinge on map
zoneria Hides empty zone color.
sizeof [number] Increase Magnification. (1-100)
stopwatch Pause/Resume 24-hour clock.
fightthepower Removes power requirement for all buildings.
howdryiam Removes water requirement for all buildings.
whattimeizit [time] Set the Time of Day. Enter time where [time] is.
TerrainQuery [on/off] Show coordinates when hovering over an item.
DollyLlama Toggles your advisors between people/Llamas.
tastyzots Toggles Zots.
recorder Start recorder
watchmemove More pedesrians will run when you look at them
barstuck Stop news bar movement
riskymoney $10,000 with an earthquake


Sumber : Gamespot

Selamat Mencoba

Final Fantasy XIII Hints & Cheats


Final Fantasy XIII Unlockables

PS3 Themes

By obtaining certain Trophies, you can unlock special character themes for your PS3.
Unlockable How to Unlock
Lightning Theme Obtain the "Superstar (Gold)" Trophy.
Snow Theme Obtain the "L'Cie Paragon (Gold)" Trophy.
Vanille Theme Obtain the "Instrument of Faith (Silver)" Trophy.
Hope Theme Obtain the "Instrument of Change (Gold)" Trophy.
Sazh Theme Obtain the "Lore Master (Gold)" Trophy.
Fang Theme Obtain the "Treasure Hunter (Gold)" Trophy.
Serah Theme Obtain the "Ultimate Hero (Platinum)" Trophy.


Trophies

Complete list of Trophies
Unlockable How to Unlock
Instrument of Fate (Bronze) Took the first steps toward challenging an unjust fate.
Instrument of Dissent (Bronze) Survived the Purge to confront a greater peril.
Instrument of Tragedy (Bronze) Strode into danger's den and paid the consequences.
Instrument of Flight (Bronze) Slipped through the net and lived to fight another day.
Instrument of Vengeance (Bronze) Resolved to be more than a victim of circumstance.
Instrument of Survival (Bronze) Evaded pursuers, though memories of the past still give chase.
Instrument of Rebellion (Bronze) Made plans to infiltrate enemy-occupied territory.
Instrument of Shame (Bronze) Carried the burden of guilt to the end of the line.
Instrument of Wrath (Bronze) Took the fight to the enemy's door.
Instrument of Truth (Bronze) Recognized the true threat to the world's future.
Instrument of Hope (Bronze) Traveled to the world below, seeking a way to alter fate.
Pulsian Pioneer (Bronze) Took over 10,000 steps on the lowerworld surface.
Gysahl Wreath (Bronze) Discovered buried treasure with a little help from a Chocobo.
Kelger's Cup (Bronze) Completed all low-level Cie'th Stone missions.
Xezat's Chalice (Bronze) Completed all mid-level Cie'th Stone missions.
Commando's Seal (Bronze) Mastered the Commando role.
Ravager's Seal (Bronze) Mastered the Ravager role.
Sentinel's Seal (Bronze) Mastered the Sentinel role.
Saboteur's Seal (Bronze) Mastered the Saboteur role.
Synergist's Seal (Bronze) Mastered the Synergist role.
Medic's Seal (Bronze) Mastered the Medic role.
Instrument of Faith (Silver) Defied destiny's charge and embarked on a different path.
Exorcist (Silver) Triumphed over undying lowerland souls in seven fierce battles.
Floraphobe (Silver) Toppled a green terror and cut an oversized succulent down to size.
Natural Selector (Silver) Passed Titan's trials.
Dorgann's Trophy (Silver) Completed all high-level Cie'th Stone missions.
Galuf's Grail (Silver) Completed all Cie'th Stone missions
Limit Breaker (Silver) Dealt 100,000+ damage with a single attack.
Adamant Will (SIlver) Felled a heavyweight of the lowerworld wilds.
Master's Seal (Silver) Fully developed all characters.
Instrument of Change (Gold) Witnessed the dawn of a new crystal legend.
L'Cie Paragon (Gold) Earned a 5-star ranking for all Cie'th Stone missions
Treasure Hunter (Gold) Held every weapon and accessory.
Loremaster (Gold) Discerned the full attributes of 100 enemies.
Superstar (Gold) Earned a 5-star ranking in the battle to determine the world's fate.
Ultimate Hero (Platinum) Acquired all trophies.


Final Fantasy XIII Easter Eggs

  • Secret Animation

    If you turn the left stick in a slow circle on the field screen, the character that you are controlling will do a secret animation. For example, Hope will shake his head and hands.



Final Fantasy XIII Walkthroughs & FAQs
 
Other 5-Star Mission Guide by Auron402 291K
Other Game Mechanics Guide by ximaus 358K
Other Postgame Guide by Arthellinus 205K
Other Secondary Role Challenge Guide by Ephemeral_Being 45K
Other Equipment Upgrade Guide by Drogan13 102K
FAQ/Walkthrough FAQ/Walkthrough by cotiovis 118K
Other Item Location Guide by CTMacUser 122K
Other Inventory/Enemy Guide by runandnottire 906K
Other Treasure Hunter Trophy Checklist by jekoln 59K
FAQ/Walkthrough FAQ/Walkthrough by Krysta84 1060K
FAQ/Walkthrough FAQ/Walkthrough by PowercalledIam 669K
Other Gran Pulse Treasure Guide by AZorro007 166K
Other Adamantoise/Shaolong Gui Guide by Arthellinus 27K
Other Ability FAQ by MKaykitkats 36K
Other Speed Run Guide by G__AnakinRPG 50K
Other Crystarium FAQ by MKaykitkats 99K
Other Synthesis Chart by SkyWalker255 101K
Other Upgrade Bonus Factor List by AZorro007 10K
Boss FAQ Boss FAQ by pokemon_45_79_1 88K
Other Gil Farming Guide by lilJesta and Marter 30K
Other Adamantoise/Adamantortoise Farming Guide by fenrirthelight 31K
Other No Crystarium Usage Challenge Guide by Mud_Chan 161K
Other Paradigm Guide by wrp103 100K
FAQ/Walkthrough FAQ/Walkthrough by Zoel Giradel 174K
FAQ/Walkthrough FAQ/Walkthrough by IceQueenZer0 and Split Infinity 973K
Other Upgrade Guide by Daetrinn 140K
Other Upgrade/Dismantle/EXP Guide by PringerOtaku 94K
Other Item/Material FAQ by IceQueenZer0 18K
Other Datalog Guide by psxsquall 189K
Other Character Setup Guide by jgiddy 51K
Boss FAQ Boss FAQ by REmaster007 37K
Other Mission Guide by Ruven 37K
Other Enemy Guide by elduende05 266K
Other End Game CP Farming Guide by tpadz34 21K
Other Alphabet Guide by Heian794 24K
Other Trophy Guide by EgHeadFool 29K
Other Chocobo Location/Treasure Map by gredgie 67K
Other Song Lyrics by enjirube 4K
Other Demo FAQ by Absolute Steve 47K


Sumber
: Gamespot

>>Selamat Mencoba<<

Need for Speed Most Wanted Hints & Cheats

Cheats

Enter one of the following codes at the "click to continue" screen to activate the corresponding cheat function
Cheat Effect
burgerking Unlocks Burger King Challenge
castrol Exclusive Castrol Ford GT
givemethegto Releases the GTO



Need for Speed: Wanted Unlockables

Car Unlockables

Unlockable How to Unlock
Aston Martin DB9 Beat Blacklist Boss #7
Audi A3 3.2 Quattro Beat Blacklist Boss #15
Audi A4 3.2 FSI Quattro Beat Blacklist Boss #14
Audi TT 3.2 Quattro Beat Blacklist Boss #15
BMW GTR (Race version) Beat Blacklist Boss #1
Cadillac CTS Beat Blacklist Boss #12
Corvette C6 Beat Blacklist Boss #5
Corvette C6.R Complete 100% of the game
Dodge Viper SRT 10 Beat Blacklist Boss #6
Ford GT Beat Blacklist Boss #4
Lamborguini Gallardo Beat Blacklist Boss #6
Lamborguini MurciƩlago Beat Blacklist Boss #4
Lotus Elise Beat Blacklist Boss #8
Mazda RX-7 Beat Blacklist Boss #9
Mazda RX-8 Beat Blacklist Boss #12
Mercedes-Benz CLK 500 Beat Blacklist Boss #8
Mercedes-Benz SL 500 Beat Blacklist Boss #11
Mercedes-Benz SLR McLaren Beat Blacklist Boss #3
Mitsubishi Eclipse Beat Blacklist Boss #14
Mitsubishi Lancer Evolution VIII Beat Blacklist Boss #11
Mustang GT Beat Blacklist Boss #12
Pontiac GTO Beat Blacklist Boss #10
Porsche 911 Carrera S Beat Blacklist Boss #7
Porsche 911 Turbo S Beat Blacklist Boss #5
Porsche Carrera GT Beat Blacklist Boss #3
Porsche Cayman S Beat Blacklist Boss #10
Renault Clio V6 Beat Blacklist Boss #13
Subaru Impreza WRX STi Beat Blacklist Boss #9
Toyota Supra Beat Blacklist Boss #13
Vauxhall Monaro VXR Beat Blacklist Boss #10

 

Unlockable Bonus Cars

Unlock cars from the bonus section by completing the following tasks. You can only race with these cars in Quick Race mode. To choose cars from the bonus section, scroll up when you're choosing a car to race with.
Unlockable How to Unlock
Porsche 911 GT2 Complete every event in the challenge series.
Mercedes SL65 AMG Complete event number 68 in the challenge series.
Unlock Sonny's VW Golf GTI Beat Sonny in Career mode.
Unlock Taz's Lexus IS300 Beat Taz in Career mode.
Unlock Vic's Toyota Supra Beat Vic in Career mode.
Unlock Izzy's Mazda RX-8 Beat Izzy in Career mode.
Unlock Big Lou's Mitsubishi Eclipse Beat Big Lou in Career mode.
Unlock Baron's Porsche Cayman S Beat Baron in Career mode.
Unlock Earl's Mitsubishi Lancer Evolution 8 Beat Earl in Career mode.
Unlock Jewels's Ford Mustang GT Beat Jewels in Career mode.
Unlock Kaze's Mercedes CLK 500 Beat Kaze in Career mode.
Unlock Ming's Lamborghini Gallardo Beat Ming in Career mode.
Unlock Webster's Chevrolet Corvette C6 Beat Webster in Career mode.
Unlock JV's Dodge Viper SRT 10 Beat JV in Career mode.
Unlock Ronnie's Aston Martin DB9 Beat Ronnie in Career mode.
Unlock Bull's Mercedes SLR McLaren Beat Bull in Career mode.


View : FAQ

Sumber : Gamespot.com

>>Selamat Mencoba & Tingkatkan Adrenalinmu<<